Thursday, July 14, 2011

New House

Horeeeeeee rumah baruuu

Sejalan dengan waktu, pembangunan rumahku sudah mencapai pemasangan tembok batu bata.

Tapiiii.....oh tidakkkk
ternyata perumahan yang aku pilih untuk aku menetap, ternyata kwalitasnya tidak sesuai dengan harga yang aku beli. Bagaimana tidak, harga bangunan rumah seharga 3.4 juta per meternya, ternyata kwalitas pembangunannya tidak lebih dari bangunan BTN biasa yang mungkin hanya senilai 1,5 juta permeternya.

Kenapa bisa begini??????????
Kolom-kolom beton yang seharusnya diisi oleh adukan beton/cor beton yang isinya adalah semen, pasir & batu splitt, ternyata hanya diisi oleh adukan semen & pasir (sama dengan adukan bukan pasangan bata merah).
Ditambahan banyak yang korupsi dari harga rumahku itu. Khususnya kontraktor yang ditunjuk oleh Developernya. Mungkin tidak semuanya salah Developernya. Tapi...kemungkinan besar kesalahan pada Staff pengawas Lapangan plus Sub Kontraktor yang dipilih oleh Kontraktor utama.

Uhhh..betapa sama bodohnya antara Tukang Bangunan yang mengerjakannya dengan Para Pengawas yang mungkin Level Pendidikan untuk pengetahuan Teknik Sipilnya pasti jauh berbeda.

Serasa disengat Halilintar rasanya.
Kejadian ini untuk kedua kalinya menimpa aku dengan kedua kalinya aku membeli rumah.

Sesuatu yang bukan lagi milikmu

Berpikirrr
dan terus menganalisa...
apa dan yang telah dijalani....

Kulalui semuanya, tentunya dengan hati yang lapang.
Kuberharap akan ada sinar yang sangat terang diakhir penghujung jalan

Jalan dan langkah..selalu kuberharap akan ada cahaya
Akan banyak bunga yang wangi semerbak
Kicauan burung dan nyanyian ilalang yang bergemisik samar
Dan AKU berada diantaranya 

Seandainya..
Genggaman tangannya masih hangat mengganteng tanganku
Senyumnya selalu menghiasi hariku
Sapaan dan kata-kata penuh kekuatan cinta
Dan semangat jiwa, yang dihadirkannya untuk hatiku.
Tatapan mata yang selalu menyejukan bathin jiwa hatiku

Jikaaa
semuanya bisa selalu dihadirkannya...
Mungkin, aku pun ingin selalu berada dalam dekapan hatinya.

Tapiii...
Jika semua yang aku dambakan..
Tak pernah kudapatkan, seperti keinginan jiwaku
Lantas....
Kekeringan hatiku semakin meluas
Sampai...akupun tak lagi bisa membasahinya..

Semakin aku terdiam
Semakin aku tertindas
Semakin aku mengerti
Semakin aku tersakiti

Jiwaku ingin berontak
Berteriakkk.....Arggghhhhhh
Tetap saja mulutku terkunci dengan rapatnya.

Jutaan perjuangan bathinku berlariii
Sekuat jiwaku berontak
Ingin kutembus isi hatinya
Agar aku tahu, apa sebenarnya yang tersembunyi didalamnya.

Aku tak lagi menemukan cinta
Aku tak lagi menemukan sayang
Aku tak lagi diperlakukan nyaman

Bencikah aku kepadanya?
Begitu dendamnyakah kepadanya?

Semuanya..
Tak bisa kujawab.
Yang kutahu...cintaku sudah membuat hatiku semakin melukai jiwaku.

Wahai Peri Cintaku
Bawa aku pergi...dengan sayap putih cintamu yang abadi.